Select Menu

Slider

Travel

Performance

Cute

My Place

Slider

Racing

» »Unlabelled » SIKAP SEORANG MUSLIM TENTANG HARI VALENTINE
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama








Hari Valentin?

Hari valentine disebut juga dengan hari kasih sayang dan diperingati pada tanggal 14 februati bagi sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta. Hari valentine sebenarnya mirip dengan perayaan halloween, yaitu identik dengan tradisi barat tapi menyebar ke berbagai penjuru bangsa, termasuk bangsa asia. The Greeting Card Assosiation memperkirakan 1 milyar kartu ucapan hari valentine diucapkan tiap tahun di seluruh dunia. Para wanita lah yang kebanyakan membeli kartu ini .

Hari Valentine dikenal luas di indonesia ketika dekade 1970an, seiring dengan pertumbuhan westernisasi (masuknya budaya barat) ke indonesia, selain nyanyian pop dan rock yang mulai populer sejak masa itu. Kini, Para remaja SMP bahkan sudah mengenal baik perayaan valentin. Pada hari ini, banyak pemudi berpasangan dengan pacarnya memaai baju pink. Bahkan remaja tanggung banyak merayakannya dengan merayu lawan jenis. Hari valentin identik dengan hari percampuran dengan lawan jenis.

Asal Mula Hari Valentin

Valentin merupakan perayaan yang akar nya telah terjadi ratusan tahuun sebelum Masehi di pusat peradaban eropa kuno, yaitu Yunani dan Romawi. Di Yunani, Pertengahan Februari merupakan hari Gamelion, sebuah hari yang dipersembahkan kepada pernikahan Agung Dewa Zeus dan Dewi Hera . di Romawi, Pertengahan Februari (bulan yang terdiri dari 28 atau 29 hari, sehingga pertengahan Februari jatuh pada tanggal 14), merupakan perayaan Lupercalia yang ditujkan kepada Lupercus, dewa kesuburan.  Tradisi kuno itu sedikit banyak masih bertahan hingga masa kini. 

Sedangkan kata Valentin, berasal dari nama St Valentine , seorang uskup yang hidup pada abad ke ketiga masehi tinggal di Kota Terni, sekitar 100 km dari kota Roma. Ia menjadi martyr karena menentang kaisar klaudisius II yang melarang sakramen pernikahan bagi pasangan kristen. Uskup ini kemudian dihukum mati dengan cara dipenggal pada tanggal 14 Februari tahun 269 M dan dimakamkan di Tibertinus. Sehingga sejak saat itu, dikenang dengan hari raya Valentine. Sebagai bentuk protes atas penguasa yang melarang pernikahan antara dua pasang yang saling mencintai.  Karena dipercaya sebagai martir, maka ia diangkat sebagai orang suci dan bergelar santo menurut kepercayaan orang katholik. 

Kemudian sisa-sisa kerangka dari Valentine ini kemudian diangkat dalam sebuah peti emas dan ditaruh di sebuah gereja di Dublin, irlandia. Banyak wisatawan yang berziarah ke gereja ini. Tiap tanggal 14 Februari, peti ini diarak dalam sebuah posesi. Pada tahun 1969, gereja katholik menghapus hari raya valentine dari kalender gereja. Dan menghapus banyak santo-santo (orang suci) yang asal usulnya tidak jelas. Sebagaimana diketahui, sumber sejarah dari santo Valentin tidak ditemukan kecuali dari cerita oral atau dari tradisi lisan yang berkembang secara turun temurun, yang kebenarannya sulit sekali dibuktikan.

Hukum Merayakan Valentin Bagi Umat islam

Hari Valentine secara resmi sudah dihapus dari kelender Gereja katholik, dan gelar santo dari valentinus dihapus oleh vatikan, sehingga hari valentin bukan lagi hari keagamaan umat katholik. Selain itu, tradisi (kebiasaan) ini dianggap sebagai tradisi yang merusak akhlaq generasi muslim. Menurut ajaran islam, pergaulan antara lelaki dan perempuan dibatasi. Sedangkan dalam perayaan valentine, kebanyakan dilakukan oleh sepasang muda mudi yang bukan mahrom. Perayaan valentine seperti pelegalan hubungan yang sebenarnya terlarang dalam agama islam. 

(dalam tulisan lainnya, banyak penulis muslim yang menghubungkan ketidakbolehan merayakan Valentine karena dianggap sebagai bagian dari budaya kafir. Tetapi menurut hemat penulis, perayaan valentine sangat buruk dilihat dari segi aqidah).

Pada perayaan valentin yang diagung-agungkan bukan lah asma Allah melainkan mengagungkan cinta. Padahal cinta dalam islam pada hakekatnya hanya milik Allah semata. Sikap mengagungkan perasaan cinta kepada sesama makhluk akan jatuh pada bentuk romantisme, bahwa perasaan cinta itu lah melebihi segala-galanya. Menurut islam, cinta adalah pemberian Allah, baik itu berupa cinta kepada istri, cinta kepada anak-anak ,, kecintaan kepada harta benda dan lainnya. Memang itu lah tabiat manusia.  tetapi itu semua tidak lah kekal, karena apa yang kita cinta ujung-ujungnya akan kembali kepada Sang Pencipta. 

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).  Ali ‘imron 14

Inti ajaran dari para nabi adalah tauhid, yaitu mengesakan Allah dan tidak menyekutukan dengan lainnya. Mencintai Allah di atas lainnya, dan tidak lah mencintai orang lain di atas kecintaan kepada Allah. Dalam islam dikenal dengan konsep mahabbah ila-llah (rasa cinta kepada Allah), sebagai pencipta, penguasa dan pelindung alam semesta. Sehingga, rasa cinta kepada Allah sifatnya mutlak bagi tiap muslim. Karena cinta kepada Allah, maka setiap muslim harus melakukan apapun untuk mencapai ridha Allah, 

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surah ali-Imran: 31)

Rasa cinta kepada sesama adalah sebuah perhiasan atau fitrah bagi manusia untuk mencintai satu sama lainnya. Tetapi rasa cinta ini banyak disalahgunakan hingga seseorang itu mencintai sesuatu secara berlebihan, dan sesuatu yang berlebihan tidak dibenarkan menurut syariat. Misalnya, seorang yang mencurahkan semua perhatiannya demi kesebelasan yang dicintainya. Mereka sampai menangis dan mengamuk demi klub sepakbola yang dicintainya. Bentuk kecintaan ini tidak dibenarkan dalam islam. 

Bentuk cinta yang tidak dibenarkan lainnya adalah mencintai seorang wanita, kemudian memacarinya. Ini juga hal yang tidak dibenarkan menurut syariat, karena mencintai seorang wanita adalah fitrah tetapi harus sesuai dengan koridor syar’i dan tidak mengagung-agungkan cinta. Ungkapan cinta yang berlebihan, jika tidak menjadi jodoh akan berimbas pada goncangan jiwa bagi yang bersangkutan. Banyak kasus ditemukan pemuda yang bunuh diri karena diputus oleh pacarnya. Cinta kepada wanita yang berlebihan dan menganggap cinta sebagai keutamaan sehingga apapun dilakukannya untuk meraihnya, juga merupakan hal yang tercela dalam hukum agama. 

Cinta sebagai bentuk pemberian (perhiasan) yang diberikan oleh Allah kepada manusia ini sering disalahgunakan. Bahkan terdapat jenis penyalahgunaan cinta lainnya yaitu cinta kepada sesama jenis atau liwath. Yang merayakan valentine Day ini tidak hanya pasangan lawan jenis, melainkan banyak pasangan sama jenis yang turut merayakannya. Dari pengamatan di lapangan, hari valentine hanya berisi penyalahgunaan ungkapan cinta. Mengagungkan-agungkan cinta kasih, sembari melupakan Dzat Pemberi cinta kasih.

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply