Select Menu

Slider

Travel

Performance

Cute

My Place

Slider

Racing

» »Unlabelled » SEJARAH PERJUANGAN UMMAT ISLAM DALAM MELAWAN PENJAJAHAN
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama




Di Moment Agustusan ini adalah saat yang tepat untuk mengenang kembali bagaimana ummat Islam di Nusantara pada zaman dahulu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Umat Islam punya peran sangat vital dalam melawan penjajahan Belanda. Dapat dikatakan bahwa penjajahan Belanda, jauh sebelum kemerdekaan didominasi oleh para ulama dan para santri.

Dapat dilihat tentang perlawanan-perlawanan terhadap penjajahan belanda sebelum tahun 1900an, pada umumnya ‘berbau’ agama. Misalnya pangeran Diponegara di Yogyakarta yang melakukan serangan gencar terhadap pos-pos Belanda di Yogya dan Jawa Tengah. Di saat yang hampir bersamaan Tuanku Imam Bonjol dan kelompok Sumatra Thawalib melakukan perlawanan terhadap Belanda. Di Aceh muncul Cik Dik Tiro, di Pekalongan muncul gerakan Rifa’iyyah pengikut Haji Rifai, dan tak terhitung banyaknya para ulama yang memimpin pergerakan melawan kaum kerajaan.

Pada zaman dahulu, surat kabar yang tertempel di surat kabar harian berbahasa Belanda di Indonesia, yang paling sering adalah sekelompok orang berpeci dan bersarung, yang tengah ditangkap oleh kaum penjajah karena melakukan pemberontakan.

Tidak hanya individu-individu yang melakukan pemberontakan, melainkan para pemimpin kerajaan yang turun tangan melakukan perlawanan terhadap monopoli perdagangan kaum penjajah belanda. Sejak awal mula penjajahan, ummat Islam sudah melakukan penolakan yang tegas bahkan sejak masa Demak. Diceritakan, Pati Unus diperintahkan oleh Sultan Demak untuk menyerang Portugis di Selat Malaka, kemudian Fatahillah merebut Batavia dari tangan portugis, Sultan Hassanudin dari Makasar melakukan serangan terhadap Belanda, Sultan Agung dari Mataram Islam juga berperang melawan penjajahan. Dapat dibayangkan, hampir seluruh perlawanan terhadap Belanda, selalu digerakkan oleh ummat Islam.

Mereka melawan tidak saja karena motif nasionalisme, melainkan juga faktor agama. Dalam agama diperbolehkan melawan pihak-pihak yang berusaha memonopoli perdagangan. Dalam ajaran Islam, dunia perdagangan harus dibangun dengan sistem persaingan sehat (dibangun atas landasan kejujuran dan tidak diperbolehkan merugikan orang banyak). Selain itu, faktor kedatangan bangsa penjajah di Indonesia, tidak selalu bermotif ekonomi (yaitu penjajahan) melainkan juga karena motif agama, yaitu kepentingan mereka untuk menyebarkan agama kristen.

Besarnya perlawanan kaum muslimin di masa penjajahan, sampai Dr Douwes Dekker menyatakan bahwa “Apabila Tidak ada Semangat Umat Islam di Indonesia, sudah lama kebangsaan sebenarnya lenyap dari Indonesia” . pendapat Douwes Dekker ini bukannya tidak ada alasan. Tidak ada hal yang ditakuti oleh penjajah belanda, selain dari bangkitnya kelompok muslimin melawan penjajahan. Pada zaman dahulu, organisasi besar yang dapat menyatukan kelompok kecil adalah Sarekat Islam yang berasaskan Islam, bukan Boedi Oetomo.


Selain berjasa karena perlawanan terhadap penjajahan secara terus menerus, kontribusi lain yang diberikan oleh ummat Islam di Indonesia adalah penyebaran bahasa rumpun melayu (saat ini kita kenal dengan sebutan ‘bahasa Indonesia’), ke berbagai daerah di nusantara. Pada zaman dahulu, belum dikenal adanya bahasa persatuan. Masing-masing daerah menggunakan bahasa daerahnya sendiri. Dahulu para ulama dari Malaka, menyebarkan Islam ke berbagai wilayah. Mereka menggunakan bahasa pengantar Melayu, dan menulis kesusastraan dengan menggunakan bahasa melayu dan berhuruf arab. Sastra-sastra berbahasa Melayu telah ditulis oleh para ulama, seperti Ar Raniri, Hamzah Fansuri, Abdurrauf As Singkili, dan sebagainya. Karya mereka tidak hanya ditemukan di Aceh atau bagian sumatra lainnya, melainkan juga di beberapa tempat di Jawa. Karena penyebarannya begitu intens, maka dipakai lah bahasa ini sebagai bahasa persatuan, yang kemudian dinamakan sebagai bahasa Indonesia. 

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply