Select Menu

Slider

Travel

Performance

Cute

My Place

Slider

Racing

» »Unlabelled » FADHILAH BULAN ROBIUTS TSANI
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama




Robiul Akhir merupakan seperempat kedua dari kalender hijriyah, oleh karena itu selain disebut dengan Robiul akhir juga disebut dengan bulan Robi’uts Tsani. Bulan ini adalah bulan keempat dari system penanggalan Hijriyah, sesudah Robiul Awwal dan sebelum memasuki bulan Jumadil Awwal. Terdapat beberapa peristiwa penting di Bulan ini.

Salah satunya adalah Percobaan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad dengan menggunakan batu yang dilakukan oleh sekelompok dari Bani Nadzir di Kota Madinah. Peristiwa ini terjadi di bulan RObiul AKhir di tahun ketiga HIjriyah.  Selain itu terdapat banyak peristiwa di masa ini diantaranya yaitu  perang Najran(pengusiran bani Nadzir), perang Al Ghabah(disebut Al Ghobah karena penyerangan oleh Unaynah bin Hizn Al Farisi orang Ghatafan terhadap unta-unta milik nabi di Al Ghabah. Perang ini juga disebut perang Dzi Qarad, terjadi pada 6H ), perang al Ghamar(untuk menyerang kabilah Bani Asad yang dipimpin oleh Ukkashah bin Mishan)

Demikian beberapa peristiwa yang terjadi pada bulan Robiul Akhir. Adapun dalam banyak sumber mengatakan bahwa wafatnya Abu Bakar Ash Shiddiq serta wafatnya Imam Al Ghazali adalah pada Bulan Rabiul Akhir adalah salah. Karena dari sumber yang lebih terpercaya, wafat kedua tokoh tersebut adalah pada Jumadil Akhir.

Bulan  banyak sekali terjadi perang. Sampai Asbabun Nuzul diturunkannya Al Hasyr adalah karena penghianatan yang memicu perang, Mulai dari masa Rasulullah sampai peristiwa setelah Rasulullah wafat. Sehingga pada bulan ini hendaknya kita memperbanyak diri dalam mengingat Allah dan meningkatkan ketakwaan serta menjadi pribadi yang mencintai kedamaian.
Keutamaan bulan Robiul Akhir ini adalah mengingatkan kita pada peristiwa-peristiwa perang sehingga membantu kita meningkatkan rasa cinta pada sesama. Untuk itu, keutamaan yang harus kita kerjakan pada bulan ini adalah:

1. Melaksanakan perintah yang wajib dengan lebih giat
Seperti dalam firman Allah surat Ar Ro’du ayat 11:
Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali kaum itu merubah dirinya sendiri.”
Maksudnya adalah bahwa mningkatkan diri dalam melaksanakan perintah wajib seperti shalat wajib, puasa Ramadhan, Zakat dalam islam, dan lainnya adalah datang dari diri sendiri. Untuk diri sendiri yaitu memenuhi kuwajiban serta menjauhkan diri dari kufur. “sesungguhnya solat menjauhkan dari kufur”(al hadits)

2. Memperbanyak shodaqoh
Karena dalam bulan ini banyak terjadi perang dan mengingatkan kita tentang perang, maka sebaiknya kita mulai membangun rasa cinta kepada sesama dengan meningkatkan shodaqoh amal jariyah kita. Adapun shodaqoh sebaiknya kita berikan kepada Fakir Miskin, anak Yatim, orang yang berjuang di Jalan Allah, orang yang terlilit hutang, dan orang yang sedang bepergian. Selain itu kita juga dapat menyumbangkan sebagian harta kita untuk Jariyah. 

Jariyah adalah ibadah yang pahalanya akan terus mengalis meskipun kita telah mati seperti memberikannya pada Masjid, Sekolah berbasis Islam, Musholla, Tempat pengajian dan lain-lain. Sehingga ketika tempat-tempat tersebut masih dipergunakan untuk solat, kajian, menuntut ilmu, maka pahala dari jariyah kita tidak akan putus meskipun kita telah mati. 

3. Perbanyak melaksanakan solat Berjamaah
Solat berjamaah selain memiliki keutamaan sholat berjama’ah menambah pahala kita dua puluh tujuh derajat juga membuat kita lebih sering bersosial. solat berjamaah juga meningkatkan rasa solisaritas kita terhadap sesama muslim. Seorang Ulama pernah berkata bahwa Kaum Yahudi sangat mengetahui kehancuran Islam adalah ketika sedikitnya muslim yang berjamaah solat subuh. Dan Masya Allah, jamaah solat subuh pun dikebanyakan tempat memang semakin berkurang tiap tahunnya.

4. Memperbanyak membaca doa tolak balak
Doa ini dimaksudkan untuk menghindari diri dari balak atau musibah. Doa ini berbunyi:
Allahumma Ya Kaafiyal Bala’, Ikfinal Bala’, Qobla nuzulihi minas sama’ Yaaa Allah.”
Atau doa ini:
Allahumma idfa’ anna Al gholaa’a, wal balaa’a, wal wabaa’a, wal fakhsyaa’a, wal munkara, was suyufal mukhtalifata, wasy sydaaida wal mikhana ma dhoharo minha wama bathona min baladina haadza khoshotan wa min baldani muslimiina Amatan innaka Ala kulli syai’in Qodiir.”
Artinya:
“Ya Allah, hindarkanlah dari kami kekurangan pangan, cobaan-cobaan hidup, penyakit-penyakit wabah, perbuatan keji dan mungkar, ancaman-ancaman yang beraneka ragam, paceklik-paceklik dan segala ujian, yang lahir maupun yang bathin, di negri kami pada khususnya, dan umumnya di negri orang-orang muslim, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

5. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah
Takwa yang dimaksud adalah melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Memjauhi larangan Allah lah yang terasa sulit jika kita tidak terbiasa melakukannya seperti menghindari zina dalam islam. Makanya, ada bermcam-macam manusia. yang pertama manusia yang melaksanakan perintahNya dan tidak menjauhi laranganNya, yang tidak melaksanakan perintah dan tidak menjauhi laranganNya, dan yang melaksanakan perintah dan menjauhi larangan sangat jarang sekali.

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply