Select Menu

Slider

Travel

Performance

Cute

My Place

Slider

Racing

» »Unlabelled » KILAS BALIK SEJARAH KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama



Merdeka itu artinya adalah jika seseorang atau sebuah kelompok memperoleh hak untuk menentukan nasibnya sendiri tanpa tergantung pada orang lain. Pada zaman dahulu, nasib bangsa kita yang menentukan bukan diri kita sendiri, melainkan tergantung dari kebijakan pemerintahan Belanda. Bahkan sebelum Pemerintahan Belanda, negeri kita pernah diatur oleh sebuah perusahaan besar, yang bernama VOC. Sehingga VOC dan pemerintahan Belanda itu berbeda, VOC sebagaimana perusahaan lainnya, dimiliki oleh individu sebagaimana PT (perseroan terbatas).

Pada zaman dahulu, nama negara kita dikenal dengan nama “Hindia Belanda”, negara Indonesia adalah bagian dari negara Belanda, yang dipimpin oleh Gubernur Jendral yang berpusat di Batavia. Ketika Perang Dunia II, berpengaruh pada hampir seluruh pelosok dunia, termasuk ‘Hindia Belanda’ ini. Pada tahun 1942, Jepang yang terlibat aktif dalam perang tersebut, menginvansi Hindia Belanda, sejak saat ini lah kekuasaan pemerintahan Belanda di Indonesia berakhir.

Indonesia dikuasai Jepang, karena letak negara Indonesia sangat strategis. Agar Indonesia kelak tidak lagi dikuasai bangsa Belanda lagi, maka Jepang berkeinginan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Mereka membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan), yang kemudian bersidang, merumuskan Falsafah Negara (Pancasila) dan Undang-undang Dasar 1945. Ini lah yang kelak, akan menjadi cikal bakal munculnya negara Indonesia, yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno dan Mohd. Hatta.

Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada sekutu, menyusul pemboman ke dua kota di Jepang, yaitu Nagasaki dan Hiroshima. Ini lah yang menyebabkan Indonesia berada dalam kekosongan kekuasaan. Karena Belanda belum kembali ke Indonesia, dan Jepang sudah menyerah kepada Sekutu. Maka, para pemuda waktu itu, mengusulkan kepada Soekarno, bahwa saat ini lah waktu yang tepat untuk memproklamirkan kemerdekaan.

Pada zaman dahulu, belum berkembang teknologi penyiaran seperti sekarang ini. Sehingga berita tentang proklamasi, tidak lah diketahui secara langsung oleh seluruh rakyat, tetapi diketahui berhari-hari sejak kemerdekaan tersebut, tergantung kecepatan media massa pada waktu itu menjangkau publik indonesia. Meski demikian, sebelum kemerdekaan, gelora kemerdekaan sudah disuarakan oleh para pemuda.

Setelah kemerdekaan adalah ujian nyata bagi kedaulatan bangsa Indonesia. Meski sudah memproklamirkan diri, pemerintahan yang baru lahir ini, dianggap sebagai pemberontak bagi kerajaan Belanda. Karena menurut mereka, pemerintahan Belanda lah yang lebih berhak menguasai Indonesia. Oleh karena itu, mereka datang kembali dengan membawa pasukan dan peralatan penuh untuk kembali merebut Indonesia. Maka terjadi lah Perang Kemerdekaan selama bertahun-tahun, antara Indonesia dengan Belanda yang dibantu oleh tentara sekutu.

Pada waktu-waktu ini lah muncul beberapa peristiwa penting, bahwa pemerintahan Indonesia masih eksis, karena mereka tidak hanya didukung oleh rakyat, melainkan tentara yang juga punya power untuk menundukkan pasukan musuh. Seperti peristiwa 10 November di Surabaya, Palagan Ambarawa di Semarang, Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta, dan terjadi perlawanan-perlawanan lainnya ke pihak sekutu. Waktu itu, militer dipimpin langsung oleh Panglima Besar Jendral Soedirman, yang wafat pada tahun 1949.

Perang Kemerdekaan ini, pasukan Indonesia selain mempunyai TNI juga mempunyai batalyon-batalyon, yang sebelumnya dilatih oleh militer jepang dalam PETA (Pejuang Tanah Air), atau lulusan KNIL. Ummat Islam memberikan kontribusi paling besar, karena besarnya jumlah pasukan hizbullah. Tidak hanya pada segi banyaknya SDM, melainkan juga senjata. Waktu itu, belum ada pengaturan dan penertiban kepemilikan senjata sebagaimana sekarang ini.

Setelah masa perang Kemerdekaan, muncul pemberontakan-pemberontakan terhadap Indonesia. Adanya pemberontakan tersebut adalah banyaknya basis militer yang enggan masuk dalam TNI, dan memilih otonom. Sehingga mereka mempunyai persenjataan dan idealisme sendiri yang bertentangan dengan dasar negara Indonesia. Maka muncul lah pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Republik Maluku Selatan (RMS) di Indonesia Timur, Westerling, dan seterusnya. Karena munculnya pemberontakan faktornya tidak hanya ‘keinginan’, melainkan adanya kesempatan, yaitu adanya tentara dan senjata.


 Ini lah faktor yang sampai saat ini masih terjadi munculnya pemberontakan, seperti OPM (Organisasi Papua Merdeka) atau Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Mereka tidak hanya mempunyai ‘cita-cita’ melainkan juga punya senjata, yang pada umumnya disupport oleh negara-negara asing. GAM disupport Swedia, dan OPM disupport oleh LSM-LSM asing. 

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply