Bulan
Sya’ban adalah bulan perpindahan qiblat, dari Masjidil Aqsho di Jerusalem
Palestina, ke Masjidil Haram, Mekkah al Mukarromah, menurut Imam Nawawi terjadi
pada hari ke 15 pada tahun ke 2 Hijriyah. Selain itu, Bulan Sya’ban merupakan
bulan Persiapan memasuki bulan puasa.
Pada
bulan ini kita dilatih secara fisik maupun mental, agar siap ketika memasuki
bulan Romadon. Sebagaimana kesebelasan
sebelum memasuki pertandingan besar piala dunia. mereka harus mempersiapkan
fisik dan emosional secara berbulan-bulan sebelumnya. mereka akan menyiapkan di
bulan rajab, dan meningkatkan pelatihannya di bulan berikutnya, yaitu bulan
sya’ban. Jika tidak, mereka akan cepat tersingkir di babak penyisihan.
Sebagaimana juga di bulan puasa, ketika awal Romadhon, masjid dipenuhi oleh
jama;ah, tapi kondisi ini menyusut besar, ketika memasuki pertengahan, apalagi
di sepertiga akhir bulan romadhon.
Memasuki
bulan Romadhon pun, Rasulullah melakukan hal yang sama, yaitu menyiapkan diri
secara mental dan fisik, sebagaimana hadits dari Aisyah, yang menyatakan; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa selama
sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau
banyak melakukan puasa di luar Ramadhan kecuali pada bulan Sya'ban." (HR
Muttafaq 'alaih)
Derajat
dari hadits di atas sangat kuat, karena hadits tersebut adalah mutawattir, atau
hadits yang jalur sanadnya sangat banyak, sehingga dikatakan sebagai
kesepakatan para ahli hadits. Secara aqliyyah hadits tersebut juga kuat, karena
ibadah juga memerlukan konsistensi atau sikap istiqomah. Apalagi bulan romadhon
sebagai bulan puasa, yang diyakini sebagai bulan kemuliaan dimana Allah
menurunkan banyak barokah didalamnya.
tentang keutamaan bulan sya’ban lainnya dapat dilihat dari hadits berikut ini;
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Sya'ban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Sya'ban dalam keadaan aku berpuasa." (HR Baihaqi)
tentang keutamaan bulan sya’ban lainnya dapat dilihat dari hadits berikut ini;
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Sya'ban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Sya'ban dalam keadaan aku berpuasa." (HR Baihaqi)
Selain
anjuran banyaknya puasa, dalam bulan ini kita dianjurkan juga untuk melakukan
sholat nishfu sya’ban, sebagai persiapan spiritual kita, yaitu dalam bertaubah,
beristighfar dan bermunajat kepada Allah.
Sebagaimana dapat dilihat dari hadits dari sayyidina Ali, bahwa
Rasulullah keluar pada malam nishfu sya’ban ke Baqi’ (kuburan dekat masjid
Nabawi) untuk memintakan ampun kepada kaum muslimin dan para syuhada’. Dan
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad Ibn Hanbal dalam musnadnya, dan
beberapa perawi hadits lainnya, bahwa rasulullah memuliakan malam nishfu
sya’ban dengan memperbanyak sholat doa dan istighfar.
Tidak ada komentar