Slider
Travel
Performance
‹
›
Cute
My Place
Slider
Racing
10 hari terakhir bulan romadhon adalah hari2 dimana
Allah menurunkan maghfirohnya. Sehingga, orang-orang berlomba untuk
menggapainya. Hal ini juga dilakukan oleh rasulullah, sebagaimana riwayat
berikut : Rasulullah saw. sangat giat
beribadah di bulan ramadhan melebihi ibadahnya di bulan yang lain, dan pada
sepuluh malam terakhirnya beliau lebih giat lagi melebihi hari lainnya.
(HR. Muslim)
Salah satu keistimewaan di 10 hari terakhir ini adalah
adanya malam lailatul qadr. Dimana para malaikat dan ruh kudus (malaikat
jibril) turun ke bumi atas Izin Allah. Sebagaimana disebutkan dalam surat al
Qadr.
“Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam qadar (kemuliaan). Dan tahukah
kamu apa malam qadar itu?. Yaitu suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turunlah para malaikat dan ruh (malaikat Jibril) dengan izin
Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh dengan kesejahteraan
sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr 1-5).
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa lailatul qadr
adalah satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Jika dihitung, maka
satu malam itu lebih baik daripada 83 tahun. Sebuah rentang waktu yang lebih
panjang dari rata-rata usia manusia yang hanya sekitar 65 tahun. Terkait turun
nya lailatul qadr di malam terakhir di bulan ramadhan sebagaimana sabda nabi
muhammad sebagaimana berikut ini: “Carilah
lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Sedangkan kemungkinan lebih besarnya adalah turun di
malam-malam ganjil di bulan puasa, seperti tanggal 21, 23, 25, 27 atau di malam
tanggal 27 ramadhan. Untuk mencari lailatul Qadr ini, maka ditempuh dengan cara
beriktikaf di masjid bagi lelaki dan di rumah bagi kaum perempuan. Iktikaf bagi
lelaki hanya boleh dakukan di masjid bukan di rumah atau mushola.
Menurut penganut madzhab syafii terdapat perbedaan
antara mushola dan masjid. Mushola hanya lah untuk sholat belaka, sedangkan
masjid fungsi nya lebih dari itu yaitu sebagai tempat pelaksanaan sholat jumat
di sebuah qoryah (kampung). Sedangkan amalan yang perlu dilakukan oleh orang yang
beriktikaf adalah melakukan sholat sunnah, baik sholat tarawih ataupun witr.
Fadhilah sholat di malam lailatul qadr sebagaimana
dijelaskan oleh rasulullah sebagaimana berikut : “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman
dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan
diampuni.” (HR. Bukhari). Amalan lain nya adalah memperbanyak doa " Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa
fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai
permintaan maaf, maafkanlah aku), sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh
Tirmidzi dalam kitab Shahihnya.
Nuzulul Quran Nuzulul Quran adalah peristiwa turun nya wahyu al Quran utk pertama kali. Sbgmn disebutkan dlm al Quran : bulan romadhon adalah bulan diturunkan al Quran di dalam nya. Ketika pertama kali turun, belum turun kewajiban seorang muslim menunaikan puasa.
Bahkan kewajiban2 muslim lain nya. Hanya syahadat lah sebagai syariat pertama kali yg ada. Waktu itu ayat yang pertama kali turun malah tentang ilmu pengetahuan. Yang berbunyi:
1) Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
2) Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3) Baca lah, demi Tuhan mu yang Maha Mulia
4) Yang telah mengajarkan manusia dengan kalam
5) Yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya.
Ayat ini banyak ditafsirkan sebagai ayat-ayat tentang pengetahuan. Karena membaca dan berbicara (Kalam) adalah sarana orang untuk mengetahui. Dengan kalam, baik dalam bentuk komunikasi lisan maupun tulisan, seseorang dapat mengetahui apa-apa yang sebelumnya tidak diketahuinya.
Turun nya wahyu pertama kali sangat penting sekali. Dengan turun nya wahtu Allah kepada Muhammad SAW,, maka sejak itu pula ia diangkat jadi nabi dan rasul. Peristiwa ini terjadi 13 tahun sebelum petistiwa hijrahnya nabi ke madinah. Dan 5 tahun sesudah peristiwa pengangkatan hajar aswad ke ka'bah setelah mekkah dilanda banjir yg menyebabkan bangunan ka'bah rusak, dan hajar aswad lepas dari bangunan ka'bah.
Sejak saat itu, ia dijuluki dengan gekar "al amin",, yang artinya orang yang amanah. Karena selain bisa memutuskan secara adil, ia juga sering dititipkan barang oleh orang2 mekkah dan menjalankannya dengan amanah. Sifat amanah inilah yg jadi ciri sifat para rasul terutama nabi muhammad. Sehingga tidak heran,, ketika nabi muhammad menyampaikan perihal ia didatangi malaikat yang membacakan ayat al 'Alaq 1-5 sebagai ayat2 yang pertama kali turun, maka banyak orang yang lantas percaya.
Pertama kali yang mempercayai peristiwa ini adalah siti khadijah. Karena,, ia lah pihak pertama yang jadi tenpat "curhat nabi",, kemudian keluarga-keluarga dekatnya, seperti Ali bin abi thalib kemudian baru para sahabatnya, seperti abu bakar ash shidiq. Orang*orang yg percaya peristiwa turun nya wahyu dan kenabian nabi muhammad disebut sebagai golongan assabiqunal awwaluun.
Ada 50 nama sahabat yang jadi bagian dari Assabiqunal Awwalun. Selain Siti Khadijah dan Ali Ibn Abi Thalib, ada nama Zaid Ibn Haritsah, Utsman Ibn Affan, Zubair, Sa’ad Ibn Abi Waqash, Abdurrahman Ibn Auf, Abdullah Ibn Mas’ud, dan seterusnya.
Mereka adalah orang2 yg selalu menyertai nabi dari turun nya wahyu pertama kali hingga wahyu terakhir yang turun kepada baginda. Wahyu-wahyu tersebut turun dengan cara yang berbeda-beda. Ada kalanya malaikat jibril langsung memasukkan ke dalam hati nabi sebagai penerima wahyu,, ada kalanya malaikat datang disertai suara seperti lonceng bergemerincing.
Sedangkan wahyu yang turun pertamakali kepada nabi muhammad ini berupa penampakan malaikat jibril yang berbentuk lelaki tinggi besar yang mendekap erat-erat beliau. Wahyu yang pertana kali turun hanya lima ayat, kemudian turun secara terus menerus hingga sampai tahun kesebelas kerasulan, yaitu ketika haji wada', yaitu al maidah ayat 3 yang berbunyi "hari ini telah ku sempurnakan bagimu agama mu, dan telah aku selesaikan bagimu nikmat ku dan aku ridho bagi mu islam sebagai agama mu. Terkait wahyu pertana turun ini tiap pakar tafsir berbeda. Ada yg berpendapat bahwa ada yang tanggal ke 17 dan sebagian lain nya berpendapat pada tanggal 24 Romadhon.
Peringatan Turunnya wahyu al Qur'an di Indonesia ini pada umumnya diperingati pada tanggal 17 Romadhon, mengambil salah satu pendapat di atas. Meski turunnya wahyu al Qur'an pertama kali adalah salah satu peristiwa sangat penting, tetapi di sini bukan merupakan salah satu hari libur. Karena dalam Islam, sebenarnya hanya cukup dua hari raya, yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Di Indonesia, peringatan Nuzulul Qur'an diperingati dengan berbagai cara. Dari acara pengajian akbar, peringatan resmi yang dilakukan oleh para pejabat, sampai khotaman al Qur'an dalam skala yang lebih kecil.
Pendahuluan
Bulan Romadhon adalah Bulan yang “luar biasa”
yang kaum muslimin. Bulan yang di dalamnya penuh keberkahan, karena di bulan
ini akan dibuka pintu rahmat Allah, dan ditutup nya pintu-pintu neraka. Dan ibadah
di dalamnya mendapatkan keutamaan dibandingkan ibadah di bulan-bulan biasanya.
Banyak sekali amalan yang dilakukan di bulan ini.
Bulan
Penuh Ibadah
Di pagi hari, kita dibangunkan oleh
suara-suara dari masjid, yang berisi peringatan bagi kaum muslimin untuk sahur.
Kemudian kita menyiapkan hidangan untuk sahur, kemudian menyantapnya. Kemudian,
speaker di masjid memperingati kita untuk berhenti ketika imsak. Tanda imsak
ini dimaknai menjadi dua hal. Oleh kelompok yang bermadzhab syafii, imsak
adalah tanda berhentinya seseorang untuk menyantap makanan, alias sudah
waktunya mulai puasa. Sedangkan kelompok lainnya, menjadikan imsak sebagai
peringatan akan datangnya waktu subuh. Biasanya hanya berjarak 10 menit.
Sahur bukan lah tindakan mubah, atau tindakan
yang tidak mendapatkan pahala. Sahur adalah tindakan ibadah, sehingga seorang
dianjurkan untuk makan sahur di pagi hari, menjelang subuh. Selain ibadah,
sahur juga bermanfaat, yaitu agar asupan makanan yang kita cerna ketika sahur,
dapat menyimpan energi sampai datangnya waktu berbuka puasa.
Setelah sahur, kita sholat subuh berjamaah.
Sholat berjamaah di bulan puasa lebih baik daripada di bulan lainnya. Kemudian,
kita beraktivitas seperti biasanya. Di sini lah godaan terbesar kita. Karena
kita beraktivitas keseharian tetapi tanpa makan dan minum. Rasa lapar dan
dahaga, pada dasarnya cepat membuat orang mudah tersinggung daripada orang
kenyang. Di sini lah mental kita harus diuji, terutama kesabaran kita. Tidak
hanya kesabaran menghadapi makanan dan minuman yang mungkin saja banyak
terpampang di depan kita waktu siang hari, melainkan juga dalam berhubungan
dengan orang lain. Di waktu-waktu siang ini, kita juga disunnahkan untuk
memperbanyak dzikir dan bacaan al Qur;’an di sela-sela pekerjaan kita.
Banyak aktivitas di bulan romadhon ini,
tetapi banyak pula yang tetap mempertahankan puasanya, dengan terlalu banyak
istirahat, seperti tiduran. Sehingga di bulan ini, di sebagian masyarakat
indonesia, terdapat masjid yang siangnya dipenuhi dengan orang-orang yang tiduran,
untuk menyingkat rasa lapar. Banyak aktivitas lainnya yang sia-sia, seperti
aktivitas jalan-jalan di keramaian. Di masyarakat sunda, ini dinamakan dengan
ngebuburit, yaitu waktu menghabiskan sisa-sisa siang hari, menjelang berbuka
puasa. Sehingga waktu datangnya buka puasa tidak terasa sangat lama.
Amalan di bulan romadhan lainnya, yang tidak
terdapat di bulan biasanya adalah sholat tarawih. Sebagaimana disebut oleh banyak riwayat , seperti
riwayat berikut ini; Ibnu
Umar Radhiyallahu 'Anhuma berkata, "Luar biasa
Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu" Ibnu Abi
Hatim berkata, "Sesungguhnya Ibnu Umar berkata seperti itu karena
banyaknya shalat malam dan membaca Al-Qur'an yang dikerjakan amirul Mukminin
Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu sehingga
beliau membaca Al-Qur'an dalam satu raka'at."
Dan
bagi siapa yang melaksanakan shalat Tarawih hendaknya mengerjakannya bersama
jama'ah sehingga akan dicatat dalam golongan qaimin,
karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah
bersabda, "Siapa yang shalat bersama imamnya sehingga selesai, maka
dicatat baginya shalat sepanjang malam." (HR. Ahlus Sunan)
Aktivitas
lainnya yang dilakukan dalam bulan puasa adalah aktivitas shodaqoh. Tetapi
terdapat suatu cerita tentang pedagang angkringan, karena ia tidak etis untuk
tetap berjualan di siang hari bulan romadhon, dan ia juga berpuasa. Maka,
penghasilan-penghasilan sebelum bulan romadhon ditabung, hasilnya untuk bekal
ketika memasuki bulan romadhon. Di bulan ini, ia akan beraktivitas lebih
sedikit dibandingkan dengan hari biasanya. Karena sebagai bekal, maka ia minim
bersedekah di bulan romadhan. Adalah hal yang perlu diapresiasi, seseorang yang
meninggalkan kerjaannya menjajakan makanannya di bulan romadhon, dengan cara
menabung di hari-hari sebelumnya, meskipun ia tidak mengerjakan amalan
shodaqoh, tetapi setidaknya ia dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang
muslim. Meskipun lebih baik, persiapan romadhon tidak hanya persiapan
(menabung) untuk romadhon ‘sekedar bisa nafas’, melainkan juga persiapan nya
agar bisa bershodaqoh di bulan itu. Karena sebaik-baik shodaqoh adalah shodaqoh
di bulan romadhon. Nabi bersabda ,
"Shadaqah yang paling utama adalah shadaqah pada bulan Ramadhan."
(HR. al-Tirmidzi dari Anas)
Shodaqoh
di bulan puasa tersebut, bisa berupa memberi makan orang miskin, sebagimana
firman Allah;
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا
"Dan
mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan
orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk
mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak
pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan (azab) Tuhan kami pada
suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka
Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka
kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka
karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera."
(QS. Al-Nsan: 8-12)
Terdapat
banyak hikmah yang terkandung memberi shodaqoh di bulan romadhon, yaitu
memberikan jaminan bagi orang lain, bahwa mereka tak akan kelaparan ketika di
bulan romadhon. Hal ini ditradisikan di Indonesia dengan nama takjilan.
Seseorang yang tidak dapat berbuka, ia seolah bisa memilih untuk berbuka puasa
di tempat mana saja. Tidak hnay di masjid, meliankan juga rumah-rumah yang
menyediakan hidangan takjil. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
"Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala
orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun." (HR.
Ahmad, Nasai, dan dishahihkan al-Albani)
Sama
seperti kewajiban membayar fitrah bagi kaum muslimin, agar Idul Fitri atau hari
raya tidak hanya dinikmati oleh orang-orang yang mampu, melainkan juga bisa
dinikmati oleh kaum yang tidak mampu. Karena fungsi zakat fitrah, (maupun zakat
maal) adalah untuk memberikan jaminan sosial bagi orang lain, untuk
mempertahankan eksistensi kehidupannya.
Watak
ajaran islam adalah watak sosial yang secara bersamaan muncul dengan watak
relijius. Memberi jaminan kepada orang lain, menebarkan salam, menyambung
silaturahmi, sholat, haji, zakat, puasa, dan segalanya, merupakan sebuah
kesatuan, bahwa dalam hidup, kita tidak hanya menyembah pada Allah, melainkan
juga dapat memberi manfaat kepada orang lain. Sebagaimana hadits berikut
ini; "Wahai manusia, tebarkan
salam, berilah makan, sambunglah silaturahim, dan shalatlah malam di saat
manusia tidur, niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat." (HR.
Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Dan
dalam hadits Salman Radhiyallahu 'Anhu, "Siapa
yang memberi makan orang puasa di dalam bulan Ramadhan, maka diampuni dosanya,
dibebaskan dari neraka, dan baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi
tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya."
Bulan puasa merupakan bulan yang paling dinanti-nanti oleh hampir seluruh kaum muslimin. Hal ini dapat dilihat dari penuhnya masjid-masjid di bulan tersebut, untuk mengungkapkan kerinduan terhadap bulan tersebut. Tetapi, tidak selama bulan romadhon masjid-masjid selalu penuh. Pada umumnya masjid hanya penuh ketika di hari-hari awal bulan puasa, kemudian setelah itu, semakin hari semakin menyusut, sampai menjelang bulan puasa.
Ada banyak kebiasaan yang berlaku pada
masyarakat kita. Yaitu, mereka menyiapkan takjil, tadarus bersama di masjid,
sholat tarawih, dan sebagainya. Sebagai bulan yang dirindukan, terdapat doa
yang perlu dipanjatkan ketika menjelang puasa yaitu " Yaa Allah, pertemukanlah aku dengan
Ramadhan, dan pertemukanlah Ramadhan denganku,
dan jadikan amal ibadahku pada bulan mulia itu diterima disisi Mu "
Menurut Imam
Ath Thabari, dikatakan sebagai Ramadhan berasal dari kata panas membara, karena
bulan ini begitu menyengat sangat panas, sehingga dikatakan sebagai romadhon. Tetapi,
tidak selamanya romadhon jatuh pada musim panas. Karena musim berdasarkan pada
posisi matahari terhadap bumi. Di Indonesia, pada tahun ini (2017) jatuh pada
bulan Mei-Juni, yang kebetulan berada di musim kemarau. Hal ini berbeda pada
belasan tahun sebelumnya, seperti tahun 2002, yang jatuh pada bulan Desember.
Banyak keutamaan dalam
bulan ini, diantaranya adalah bulan
diturunkannya al Qur’an. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Baqoroh 185
:“Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda ( antara yang hak
dan yang bathil ) “ ( Al Baqarah : 185 )
Makna dari ayat ini
adalah diturunkan nya al Qur’an untuk pertama kali di bulan Romadhon. Menurut beberapa
ahli ulama, wahyu-wahyu Allah yang diterima sebelum masa kenabian Muhammad,
seperti Injil dan Taurat juga diturunkan di bulan ini.
Keutamaan lain nya di bulan Romadhon
adalah pintu-pintu langit dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup, sebagaimana
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim “
apabila telah datang bulan Ramadhan, pintu – pintu langit dibuka, sedangkan
pintu – pintu neraka akan ditutup, dan setan dibelenggu “. Ada beberapa riwayat lainnya, bahwa di bulan
ini setan-setan dibelenggu di neraka. Terkait dengan hal ini, maka terdapat
beberapa penafsiran, di antaranya adalah “setan” yang dimaksud tersebut adalah
hawa nafsu. Di bulan romadhon, hawa-hawa nafsu tersebut harusnya dibelenggu
sekuat mungkin oleh tiap diri kaum muslimin.
Tugas setan adalah menggoda manusia, tiadanya setan, maka
tiadanya kemaksiatan. Tetapi harus diakui, bahwa bulan romadhon banyak sekali
hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan, seperti berjudi,
mabuk-mabukan, bahkan banyak pihak yang menjadikan bulan suci ini sebagai unjuk
giigi secara terang-terangan dan berbangga tidak melakukan puasa. Di sisi
lainnya, orang muslim yang berpuasa, tidak selamanya kuat terhadap godaan
nafsu, oleh karenanya tingkah lakunya hampir tidak bisa dibedakan dengan
tingkahlaku ketika sedang keadaan tidak berpuasa. Oleh karena itu terdapat
hadits mutawattir bahwa banyak di antara orang yang puasa, mereka tidak
mendapat apapun, kecuali rasa lapar dan dahaga.
Jika seseorang berpuasa benar-benar ingin mendapatkan ridho
Allah karena iman dan keyakinan akan diberikan balasan setimpal oleh Allah,
maka ia akan dihapus dosa-dosanya.
من صام رمضان إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه
“ barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
Lewat sudut pandang psikologis, berpuasa
selama sebulan penuh, mengekang hawa nafsu sekecil apapun dalam keadaan lapar
dan haus, adalah upaya melatih jiwa seseorang. Oleh karena itu, diharapkan
dengan berpuasa ini, seseorang akan berubah menjadi lebih baik lagi. Dalam firman
Allah Surat Al Baqoroh 183 di akhir ayat dikatakan “La’allakum tattaqun” agar
kamu menjadi orang-orang yang bertakwa. Inilah kualitas yang diharapkan oleh
Allah kepada kaum muslimin dari puasa yang mereka jalani.
Untuk memotivasi seseorang untuk
menjalani puasa, baik puasa secara fisik (yaitu dengan menahan diri dari lapar
dan minum) maupun puasa non fisik (menjauhi hawa nafsu, menahan amarah, dst),
maka Allah menjanjikan bagi tiap orang untuk menggandakan pahala nya di bulan
ini. Karena itu lah rasulullah menganjurkan untuk memperbanyak amalan, baik
amalan ibadah mahdhoh maupun ibadah non mahdhoh. Salah satu amalan yang sangat
dianjurkan di bulan romadhon adalah amalan bersedekah.
Di Indonesia tradisi bersedekah ini
diwujudkan dengan berbagai macam bentuk, seperti menyantuni anak yatim,
melakukan buka bersama di banyak tempat bersama dengan kaum miskin, membagi
takjil, atau banyak kegiatan lainnya.
Hendaknya Romadhon ini diisi dengan
berbagai kegiatan yang positif (sesuai dengan ridho Allah), dan menjauhi
berbagai hal yang dirasa tidak diridhoi oleh Allah. Rasulullah mengutuk orang
yang menyia-nyiakan atau melewatkan bulan puasa, sebagaimana sabda nya “ celakalah seseorang, ia memasuki
bulan Ramadhan kemudian melaluinya sedangkan dosanya belum
diampuni “ ( diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad )
Agar orang
tetap bersemangat menjalankan ibadah ramadhan, maka Allah memberi kelebihan di
hari-hari akhir bulan ramadhan, khususnya pada 10 hari terakhir bulan ramadhan.
Di hari-hari ini kita disunnahkan untuk beri’tikaf di dalam masjid. Yaitu dengan
berdzikir, sholat, qiroah, dan sebagainya di dalam masjid. Perintah I’tikaf ini
juga diebhutkan dalam al Qur’an.
“ Dihalalkan bagi kamu pada malam
hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian
bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya
kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi
ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah
ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih
dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
(datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia,
supaya mereka bertakwa “ ( Al Baqarah : 187 )
Demikian sedikit keutamaan Ramadhan yang
bisa kami sajikan. Semoga Allah memudahkan menerima amal ibadah kita di mulia
ini. Aamiin……
Langganan:
Postingan (Atom)
Recent Comments